Warung Bebas

Sunday 29 April 2012

Kisah Abu Jahal

Kisah Abu Jahal.Abu Jahal adalah termasuk orang yang sangat memusuhi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.Segala hal telah dilakukannya dalam hal memusuhi Rasulullah dan agama Islam yang dibawa beliau.Abu Jahal adalah orang kafir Quraisy dan termasuk dalam golongan yang terpandang di kabilah Quraisy kala itu.

Abu Jahal nama lengkapnya adalah Abu Jahal bin Hisyam. Orang Quraisy biasa memanggilnya Abul Hakam.Sebenarnya Abu Jahal ini meyakini yang dibawa Rasulullah itu benar. Namun kesombongan dan fanatik kepada jahiliyah telah menghalanginya dari hidayah. Akibatnya, dia mendapatkan adzab yang pedih dari Allah Ta'ala, adzab yang tidak pernah berhenti.

Kisa Abu Jahal, Mencari Ilmu

Mengenai kesombongannya dan juga fanatiknya terhadap kaum jahiliyah dahulu, Al-Baihaqi meriwayatkan dengan dengan sanadnya dari Mughirah bin Syu’bah : "Pertama kali aku mengetahui Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, yaitu saat aku dan Abu Jahal berjalan di gang-gang kota Mekkah. Tiba-tiba kami berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, kemudian Rasulullah Shallallâhu 'Alaihi Wasallam berkata kepada Abu Jahal : "Wahai, Abul Hakam. Marilah menuju Allah dan Rasul-Nya. Saya mengajakmu menuju Allâh."
Abu Jahal menjawab : "Wahai, Muhammad. Tidakkah engkau berhenti mencela tuhan-tuhan kami ? Apakah engkau menginginkan agar kami memberikan persaksian, bahwa engkau telah menyampaikannya? , maka aku bersaksi bahwa engkau telah menyampaikannya. Demi Allah! Jika aku mengetahui yang engkau bawa itu benar, maka pasti aku telah mengikutimu."
Lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berlalu, dan Abu Jahal melihat ke arahku seraya berkata : "Demi Allah! Sesungguhnya aku mengetahui yang dibawanya itu haq. Akan tetapi, ada sesuatu yang menghalangiku (untuk mengikutinya)."

Inilah kesombongan yang menghalangi Abu Jahal untuk memeluk Islam dan memperoleh hidayah.Semoga kita bisa belajar dari kisah Abu Jahal ini.

Wednesday 25 April 2012

Keutamaan Basmalah

Keutamaan Basmalah.Mengawali suatu perbuatan dengan membaca basmalah adalah juga dalam rangka keberkahan Allah subhanahu wata’ala dan untuk mendapatkan pahala dari-Nya. Sebuah keistemewaan yang sering dicari dan diimpikan oleh kebanyakan orang terutama kita sebagai umat Islam.Basmalah merupakan bacaan (dzikir) yang kerap kali kita lantunkan. Basmalah adalah istilah dari penyebutan Bismillah, seperti hamdalah istilah dari Al Hamdulillah dan hauqalah istilah dari lahaula wala quwwata illa billah. Ia merupakan ayat pertama yang membuka surat Al Fatihah.

Lebih dari itu, basmalah sebagai pembuka dari seluruh surat-surat Al Qur’an kecuali surat At Taubah (Al Bara’ah), namun bukan bagian dari surat-surat tersebut kecuali pada surat Al Fatihah. Membacanya pun akan mendapat balasan (pahala) sebagaimana pahala membaca ayat-ayat yang lain dalam Al Qur’an. Setiap hurufnya Allah subhanahu wata’ala memberi pahala satu kebaikan yang dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan.Ini adalah salah satu dari keutamaan basmalah bagi kita.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah (Al Qur’an) maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Aku (Nabi Muhammad) tidaklah mengatakan Alif Laam Miim adalah satu huruf, melainkan alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR. Tirmidzi no. 2910)

Basmalah ini pun juga merupakan sunnah yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam. Ketika wahyu pertama kali turun kepada beliau shalallahu ‘alaihi wasallam adalah ayat:

"Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu yang Menciptakan," ( QS Al ‘alaq : 1 )
Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam agar membaca kalamullah (Al Qur’an) dengan menyebut nama-Nya.

Diantara beberapa barakah dan keutamaan bacaan basmalah ini adalah dapat memperdaya setan dan bala tentaranya yang mempunyai misi untuk memperdaya umat manusia dari jalan kebaikan. Kita pun tidak boleh merasa kecil hati dan takut dari gangguan mereka, selama kita berada diatas jalan Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala telah memberikan berbagai cara dan jalan untuk membentengi diri dari gangguan setan, diantaranya dengan membaca basmalah.

Suatu ketika Usamah bin Umair dibonceng Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Lalu ia mengatakan:

"Celakalah setan." Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menegurnya, janganlah kamu mengatakan "celakalah setan", karena jika kamu katakan seperti itu, justru setan akan semakin membesar (dalam riwayat lain sebesar rumah). Setan akan berkata: "Dengan kekuatanku, aku akan melumpuhkannya." Namun bila kamu mengucapkan basmalah, pasti setan akan semakin kecil hingga seperti lalat. (HR. Ahmad 9/59, An Nasaa’i dalam Al Kubra 6/146, dan Abu Dawud no. 4330)
Dari Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang membaca : "Dengan menyebut nama Allah yang tidak akan bisa memudharatkan bersama nama-Nya segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” pada setiap hari di waktu shubuh dan sore sebanyak tiga kali maka tidak akan memudharatkan baginya sesuatu apa pun." (HR. Tirmidzi no. 3310).

Mrilah kita semua untuk bisa mengamalkan bacaan basmalah ini dalam setiap aktifitas kehidupan kita akan kita bisa mendapatkan keberkahan dan juga kebaikan dari bacaan basmalah itu sendiri.

Monday 16 April 2012

Membahagiakan Istri

Membahagiakan Istri.Dalam sebuah pernikahan, membahagiakan istri adalah salah satu niat dan tujuan dari pernikahan itu sendirinya.Tentunya niat yang paling utama adalah beribadah kepada Allah dan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.Tips membuat istri bahagia adalah juga sebuah ibadah selama dalam koridor agama dan tidak bermaksiat kepada Allah Ta'ala.

membahagiakan istri,tips dan cara membahagiakan istri.Mencari Ilmu

Berikut beberapa cara untuk membahagiakan istri diantaranya yaitu :
  1. Bekerjasama dalam rangka beribadah kepada Allah. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan sholat berjama’ah dan selalu tingkatkan aktifitas kita sebagai suami istri dalam beribadah kepada Allah Ta'ala, seperti halnya dalam bersedekah, berdzikir, dan sholat pada malam hari (qiyamul lail).
  2. Memperlihatkan wajah yang menyenangkan.Dalam Islam pun kita diajarkan bila memasuki rumah hendaknya dengan mengucapkan salam dan hal ini bisa dilakukan para suami ketika pulang dari mencari nafkah dengan memberikan salam ditambah dengan wajah yang menyenangkan dan tersenyum.Beberapa sunnah telah dilakukan dalam satu kali perbuatan.
  3. Ketika mengajak bicara, menggunakan kalimat yang manis dan juga memikat.Dengan menggunakan kalimat-kalimat yang manis akan membuat pembicaraan berjalan baik dan sang istri pun merasa dihargai.Bisa juga dengan memberikan sebutan yang disukai sang istri.
  4. Membantu dalam pekerjaan rumah tangga.Dengan suami membantu pekerjaan rumah tangga tidaklah membuat sosok suami di pandangan istri jadi menurun, justru dengan kita membantu sang istri akan memberikan kabahagiaan di hati istri.Rasulullah pun mencontohkannya dalam kehidupan rumah tangga Beliau.
  5. Mengusahakan bermusyawarah dalam setiap persoalan rumah tangga.Walaupun keputusan adalah di tangan suami, tetapi bermusyawarah akan lebih baik dalam menghadapi persoalan.Hal ini pun dicontohkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
  6. Bermain dan bercanda dengan istri.Dengan bercanda yang wajar akan mencairkan kebekuan ataupun kejenuhan dalam berumah tangga.Rasulullah bersabda : "Semua hal yang di dalamnya tidak menyebut nama Allah SWT, adalah suatu kesia-siaan, kecuali dalam empat hal : seorang laki-laki yang sedang bermain dengan istrinya, melatih kuda, membidik di antara dua sasaran, serta mengajarkan berenang".
  7. Memperbaiki penampilan suami di hadapan istri.Allah Ta'ala itu Indah dan menyukai keindahan.Termasuk dalam penampilan sang suami di hadapan sang istri."Saya menyukai keindahan diri saya sendiri untuk istri saya, seperti halnya saya menyukai keindahan istri saya untuk saya." ( Ibnu Abbas )
  8. Memberikan perhatian.Sebagai suami yang ingin membahagiakan istri maka kita juga harus memberikan perhatian dan juga menunjukkan perasaan secara penuh kepada istri.Dalam menjalani rutinitas dan kewajiban sebagai istri tentunya banyak perubahan baik itu fisik dan psikologis.Nah di saat-saat itulah seorang istri biasanya membutuhkan perhatian yang lebih dari suami dan suami harus pandai dalam menilai akan hal ini.
  9. Bersabar dan berlaku lemah lembut.Dalam keadaan suami marah karena sesuatu hal kepada sang istri maka suami harus bersabar dan juga bisa untuk mengendalikan diri dan menasehati istri dengan cara yang hikmah.
  10. Menjaga rahasia yang berkaitan dengan perkawinan.
Semoga dengan mengetahui akan berbagi macam cara membahagiakan istri maka akan terbentuklah sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, serta warahmah yang menjadi impian bagi setiap keluarga.

Thursday 12 April 2012

Merusak Keikhlasan

Hal Yang Merusak Keikhlasan.Ikhlas adalah memurnikan ibadah atau amal shalih hanya untuk Allah dengan mengharap pahala dariNya semata. Jadi dalam beramal kita hanya mengharap balasan dari Allah, tidak dari manusia atau makhluk-makhluk yang lain.Ikhlas dalam beramal memiliki peranan yang sangat penting, karena ia adalah syarat diterimanya amal tersebut, sebagaimana firman Allah yang artinya :
"Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk menyembah Allah dengan ikhlas menaatiNya semata-mata karena (menjalankan ) agama, dan juga agar menegakkan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus dan benar( QS. Al-Bayyinah :5 ).
Setan adalah musuh terbesar manusia. Setan tidak akan pernah membiarkan manusia melakukan suatu amal kebaikan melainkan dia akan berusaha untuk merusak amalan tersebut. Begitulah yang terjadi jika seseorang berusaha untuk megikhlaskan ibadahnya, maka disitulah setan akan berusaha untuk membuat manusia tidak ikhlas.Sebagai seorang muslim kita harus mengetahui hal yang setan telah menjadikan tipuan didalamnya sehingga kita tidak terjebak di dalamnya.

merusakkan ikhlas,ikhlas,riya,Mencari Ilmu

Berikut hal yang merusak keihlasan diantaranya yaitu :
1. Riya’
Yang dimaksud dengan riya’ adalah seseorang menampakan amalnya dengan tujuan orang lain melihatnya dan memujinya. Perbuatan seperti ini adalah termasuk pembatal keikhlasan. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mengkhawatirkan jika umatnya terjatuh dalam perbuatan tersebut.
Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya hal yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, maka para sahabat bertanya : ‘Apakah syirik kecil itu wahai Rasulullah?’. Beliaupun bersabda: ‘Syirik kecil itu adalah riya’. Pada hari kiamat ketika manusia dibalas dengan amal perbuatannya Allah akan berkata kepada orang-orang yang berbuat riya’, ‘Pergilah kalian kepada apa-apa yang membuat kalian berbuat riya’, maka lihatlah apakah kalian mandapat balasan dari mereka".
(HR. Ahmad ).

2. Sum’ah
Sum’ah adalah seseorang beramal dengan tujuan agar orang lain mendengar amalnya tersebut lalu memujinya. Maka bahaya sum’ah sama dengan bahaya riya’ dan pelakunya terancam tidak akan mendapatkan balasan dari Allah, bahkan Allah akan membuka semua keburukannya di hadapan manusia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya :
"Barangsiapa yang memperdengarkan amalannya maka Allah akan memperdengarkan kejelekan niatnya dan barang siapa yang beramal karena riya’ maka Allah akan membuka niatnya di hadapan manusia".
(HR. Bukhari dan Muslim)

3. Ujub.
Ujub adalah seseorang berbangga diri dengan amal-amalnya. Para ulama menerangkan bahwa ujub merupakan sebab terhapusnya pahala seseorang, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa ujub sebagai hal-hal yang membinasakan.
Rasulllah shallallahu 'lalaihi wa sallam bersabda :
"Hal-hal yang membinasakan ada tiga yaitu: berbangganya seseorang dengan dirinya, kikir yang dituruti, dan hawa nafsu yang diikuti"
(HR. Al-Bazzar ).
Maka hendaklah kita berhati-hati dari ujub dan dari segala hal yang merusak keihlasan dan menyadari bahwa segala amal shalih yang kita lakukan adalah rahmat dari Allah kepada kita, dan bukan semata-mata karena usaha kita. Kita memohon kepada Allah agar menjauhkan diri kita dari hal yang merusak keikhlasan dan agar Allah menerima amal shalih yang kita lakukan

Tuesday 10 April 2012

Pendidikan Akhlak Untuk Anak

Pendidikan Akhlak Untuk Anak.Sungguh Islam adalah agama yang sempurna hingga pendidikan akhlak untuk anak pun diperhatikan dengan serius. Namun sangat disayangkan orangtua kebanyakan pada zaman sekarang ini jarang memperhatikan pendidikan akhlak bagi anak lantaran kesibukan mereka atau berbagai macam alasan lainnya. Prinsip yang mereka pegang adalah membahagiakan anak dengan memberikan pendidikan dan mendidik yang mereka sangka sudah baik. Namun kebahagiaan yang semacam apa yang ingin diwujudkan oleh sebagian para orangtua tersebut ?

Anak adalah buah hati setiap orang tua, dambaan disetiap keinginan orang tua serta penyejuk hati bagi keletihan jiwa orang tua. Anak tidak lahir begitu saja, anak terlahir dari buah cinta sepasang hamba Allah subhanahu wa ta’ala yang merupakan amanat wajib untuk dijaga, diasuh dan dirawat dengan baik oleh orangtua yang pada akhirnya nanti akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.

pendidikan anak, pendidikan akhlak anak, akhlak, Mencari Ilmu

Pertanggung jawaban orang tua tersebut baik di dunia ataupun di akherat, namun tatkala anak sudah baligh maka mereka bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Salah satu contoh dari pertanggung jawaban tersebut adalah dengan memelihara diri dan keluarga dari api neraka :
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar yang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At Tahrim: 6)

Dan hal ini dapat diwujudkan dengan memberi pendidikan kepada anak dengan pendidikan yang baik sesuai Al Qur’an dan As sunnah sebagai bekal perjalanan di dunia maupun di akherat. Sebagaimana perkataan Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhu,
"Didiklah anakmu karena kamu akan ditanya tentang tanggungjawabmu, apakah sudah kamu ajari anakmu, apakah sudah kamu didik anakmu dan kamu akan ditanya kebaikanmu kepadanya dan ketaatan anakmu kepadamu."

Pendidikan tersebut banyak cabangnya satu diantaranya adalah pendidikan akhlak, akhlak anak yang baik dapat menyenangkan hati orang lain baik orangtua atau orang-orang di lingkungan. Bahkan akhlak yang sesederhana sekalipun misalnya memberikan wajah berseri saat bertemu dengan saudara muslim yang lain.Disamping ikhtiar dengan pendidikan kepada anak dengan pendidikan akhlak yang bagus hendaknya orangtua selalu mendo’akan anak-anaknya agar mereka tumbuh dengan naungan kasih sayang Allah subhanahu wa ta’ala pula. Karena doa orangtua atas anaknya termasuk doa yang mustajab.

Semoga kita para orang tua khususnya lebih memperhatikan akan pendidikan akhlak untuk anak, karena dengan akhlak yang baik, maka Insya Allah anak nantinya bisa menjadi lebih baik lagi, baik itu dalam urusan mengenai dunianya atau pun akheratnya.

Friday 6 April 2012

Kewajiban Shalat Berjamaah

Kewajiban Shalat Berjamaah.Kita tahu banyak sekali faedah dalam shalat berjama’ah, yang paling jelasnya adalah adanya sikap saling mengenal dan tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa, saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran untuk terus mengamalkannya.

Allah sering sekali menyebut tentang shalat dalam Al Qur’an. Dan juga membuat masalahnya besar. Allah menyuruh untuk menjaganya dan menunaikannya dengan berjama’ah. Allah mengabarkan bahwa sikap meremehkannya dan bermalas-malas menunaikannya termasuk sifat orang munafik.

Allah berfirman dalam Kitab-Nya yang Jelas :
"Jagalah shalat-shalat dan shalat wustha. Dan berdirilah (kalian semua) karena Allah (dalam shalat) dengan khusyu’."
( Al Baqarah: 238 )

Bagaimana seseorang akan dianggap "menjaga" shalat-shalat tersebut dan mengagungkannya, bila kenyataannya dia tidak mau menunaikannya bersama saudara-saudaranya dan meremehkannya. Allah Ta’ala berfirman:
"Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat serta ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’."
( Al Baqarah:43 )

wajibnya shalat jama'ah,kewajiban shalat jama'ah,Mencari Ilmu

Ayat yang mulia ini menegaskan bahwa wajibnya shalat dengan berjama’ah. Dan bersama-samanya orang yang shalat dalam shalat mereka. Kalau maksudnya hanya menegakkannya saja, tentu tidak akan sesuai dengan akhir ayatnya, yaitu: Ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” Karena pada Allah memerintahkan untuk menegakkannya di awal ayat.

Jadi menunaikan shalat dengan berjama’ah adalah termasuk perkara wajib yang sangat penting. Dan tidak boleh bagi seorang pun untuk terlambat darinya. Dalam shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
"Saya sangat ingin agar ada yang memimpin pelaksanaan shalat, kemudian saya pergi bersama beberapa orang sambil membawa kayu bakar mendatangi rumah-rumah orang yang tidak mengikuti shalat berjama’ah, kemudian kubakar rumah mereka."

Maka kewajiban shalat berjama’ah ini atas setiap muslim untuk mejaganya pada waktunya dan menegakkannya seperti yang disyari’atkan Allah. Dan agar menunaikannya bersama saudara-saudaranya dengan kewajiban shalat berjama’ah di rumah-rumah Allah. Sebagai sikap taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta sebagai sikap waspada dari kemurkaan Allah dan sakitnya hukuman-Nya.

Dalam melaksanakan shalat berjamaah ini kita juga bisa memberikan semangat kepada orang-orang yang suka meninggalkannya, memberitahu kepada yang tidak mengetahuinya, menjauhi jalan mereka, menampakkan simbol-simbol Allah diantara hamba-Nya, mengajak kepada Allah dengan ucapan dan amalan dan banyak lagi faedah yang lainnya.

Tuesday 3 April 2012

Tanggung Jawab Seorang Ayah

Tanggung Jawab Seorang Ayah.Melanjutkan artikel yang terakhir di Mencari Ilmu yaitu tentang durhaka kepada orang tua maka kali ini postingannya juga tidak jauh berbeda dengan di atas yaitu mengenai tanggung jawab seorang ayah.

Mengurus anak-anak serta juga dalam hal pendidikannya adalah merupakan amanah yang telah Allah Allah Ta'ala berikan kepada para ayah.Karena hal tersebutlah ayah adalah pemimpin dan juga sebagai penanggung jawab atas keadaan mereka.Dan sebuah kewajiban bagi ayah dalam hal menasehati anak-anak dalam hal kebaikan serta juga menjadikan pendidikan serta perbaikan mereka merupakan pekerjaan dan urusannya yang paling utama dan juga penting.
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggungjawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas keluarganya. Seorang istri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut."
(HR. Al-Bukhari no. 844 dan Muslim no. 1829)

tanggung jawab seorang ayah,ayah,Mencari Ilmu

Satu hal yang penting yang tidak boleh dilalaikan adalah bahwa tanggung jawab ayah pada anaknya bukan hanya dalam memenuhi kebutuhan jasad dari anaknya yang berupa makanan serta pakaian saja dan tidak memperhatikan akan kebutuhan ruhani daripada anak-anak.Bila kebutuhan ruhani bagi anak-anak ini dilalaikan, maka ayah tersebut akan menyesal pada akhirnya baik di dunia ataupun di akhirat ketika dimintai pertanggungjawaban atas amanah yang telah Allah Ta'ala bebankan kepadanya.

Tidak dapat dipungkiri bagi hati kita para orang tua bahwa memenuhi kebutuhan ruhani anak-anak yang berupa keimanan dan amal saleh ini jauh lebih penting daripada memenuhi kebutuhan jasadnya.Oleh karena itu Allah Ta’ala dalam Al-Qur`an tidak pernah memerintahkan para ayah untuk melindungi anaknya dari panasnya terik matahari atau dari panasnya rasa lapar, akan tetapi justru Allah memerintahkan mereka untuk melindungi anak-anak mereka dari api neraka.

Karenanya Allah Ta’ala mengingatkan bahwa kecintaan kepada anak-anak jangan sampai membuat mereka mencelakai anak-anak mereka sendiri, karena anak-anak itu hanya merupakan ujian bagi mereka. Dengan alasan kasih sayang, dia tidak mau menyuruh anaknya shalat padahal dia sudah berumur 7 tahun, tidak mau memukulnya jika tidak mau shalat padahal anaknya sudah berumur 10 tahun.
Allah Ta’ala berfirman :
"Sesungguhnya harta-harta kalian dan anak-anak kalian tidak lain kecuali ujian."
(QS. At-Taghabun: 15)
Hendaknya para ayah mengingat bahwa sikap keras sesekali kepada anak dan gemblengan keagamaan yang benar kepada mereka walaupun merupakan amalan yang berat dan melelahkan akan tetapi amalan ini termasuk dari penentu nasibnya di akhirat kelak. Jika dia berhasil maka dia akan bisa menjawab pertanyaan Allah kepadanya tentang tanggung jawabnya, dan dia senantiasa mendapatkan limpahan pahala dan keutamaan sampai walaupun dia telah meninggal, karena adanya doa dan amal saleh dari anak-anaknya.

Tapi sebaliknya jika dia gagal dalam amalan ini karena keteledoran dia atau sikap acuh tak acuh dia terhadap pendidikan keagamaan anaknya, maka dia akan menyesal pada hari kiamat tatkala dia tidak bisa menjawab pertanyaan Allah terhadapnya yang akan menyebabkan dia diharamkan untuk masuk ke dalam surga, wal ‘iyadzu billah.
Allah Ta’ala berfirman :
"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri-diri kalian dan keluarga-keluarga kalian dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu."
(QS. At-Tahrim: 6)

Dan semoga apa yang menjadi tanggung jawab seorang ayah ini akan bisa dilaksanakan oleh para ayah yang menginginkan kebaikan dunia akhirat bagi para anak-anaknya.

Sunday 1 April 2012

Durhaka Kepada Orang Tua

Durhaka Kepada Orang Tua.Islam telah mensyariatkan bahwa orang tua memiliki porsi tertinggi untuk diberikan pelayanan oleh seorang anak. Oleh karena itu, membuat kedua orang tua menangis adalah salah satu larangan yang harus dijauhi.

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Ada seseorang yang datang kepada Rasulullah seraya berkata, ‘Saya datang demi berbaiat kepadamu untuk berhijrah, namun saya meninggalkan kedua orang tuaku menangis.’ Maka, Rasulullah bersabda, ‘Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau membuat keduanya menangis.’”
(HR. Abu Dawud).

durhaka kepada orang tua,jangan durhaka,Mencari Ilmu

Orang tua kita merupakan sebab lahirnya kita di dunia ini. Oleh karena itu, perhatikanlah bahwa Allah telah menunjukkan besarnya hak orang tua dengan menggandengkan antara perintah untuk berbuat baik kepada keduanya dengan perintah untuk bertauhid kepada-Nya, sebagaimana dalam potongan surat Luqman, ayat 14 berikut ini, yang artinya. “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang tuamu.” Dengan demikian, melakukan kedurhakaan kepada orang tua merupakan perbuatan keji dan termasuk dosa besar yang diancam dengan siksa neraka.

Dari Thoisalah rahimahullah, bahwasannya Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu berkata kepadanya,” Apakah engkau takut masuk dalam neraka?”. Aku berkata, “Iya”. Ia berkata, “Dan apakah engkau ingin masuk dalam surga?”. Aku berkata, “Iya” Ia berkata, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?”. Aku berkata, “Ibuku bersamaku”. Ia berkata, “Demi Allah jika engkau lembut tatkala berbicara dengannya dan engkau memberi makan kepadanya maka engkau sungguh akan masuk surga selama engkau menjauhi dosa-dosa besar”
(Tafsir Ath-Thabari).

Durhaka kepada orang tua adalah termasuk dalam salah satu dosa besar yang harus kita hindari.Hal ini tercentum dalam salah satu sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dosa-dosa besar adalah berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa serta sumpah palsu.”
(HR. Bukhari).
Yang perlu digaris bawahi dari hadist diatas adalah bahwasannya Rasulullah menempatkan dosa durhaka kepada orang tua setelah dosa syirik, dan sebelum dosa membunuh jiwa. Maka, bisa kita bayangkan betapa besar dosa durhaka kepada orang tua ini.